Sabtu, 07 September 2013

Pengantar Sosiologi

PENGANTAR SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu lain
Sosiologi adalah salah satu dari disiplin ilmu sosial, sehingga ilmu tersebut memerlukan hubungan kerjasama dengan disiplin ilmu sosial yang lain, di antaranya: Sejarah Antropologi  Geografi  Ekonomi  Psikologi  Politik  Hukum  Budaya  Religi  Seni, dll.
Tujuan Mempelajari Sosiologi

 Pengantar Ilmu Sosiologi   
Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi adalah Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi dan struktur masyarakat. Oleh karena itu diharapkan ilmu sosiologi dapat memberikan wawasan akademis maupun praktis.

Definisi Sosiologi
Pengantar Ilmu Sosiologi
Kata sosiologi berasal dari bahasa latin socius dan logos. Socius – Sosial artinya masyarakat, Logos artinya Ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mengkaji sosial kemasyarakatan. Penjelasan istilah sosiologi tidak cukup sampai di sini, namun dapat dijabarkan lebih jauh berdasarkan dari beberapa tokoh. Selanjutnya definisi sosiologi menurut para tokoh:

Definisi sosiologi adalah daftar yang berisi tentang macam-macam definisi tentang sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.

Pitirim Sorokin: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf : sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Paul B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Soejono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
William Kornblum: sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.

Mendefinisikan Sosiologi Profetik
Sosiologi Profetik itu dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma Ilmu Sosial Profetik (ISP). Untuk pembahasan tentang ISP lihat saja Ilmu Sosial Profetik (klik saja). Dengan demikian dapat digariskan beberapa hal:
Pertama, sosiologi profetik memiliki tiga nilai penting sebagai landasannya yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi. Ketiga nilai ini di samping berfungsi kritik juga akan memberi arah, bidang atau lapangan penelitian.
Kedua, secara epistemologis, sosiologi profetik berpendirian bahwa sumber pengetahuan itu ada tiga, yaitu realitas empiris, rasio dan wahyu. Ini bertentangan dengan positivisme yang memandang wahyu sebagai bagian dari mitos.
Ketiga, secara metodologis sosiologi profetik jelas berdiri dalam posisi yang berhadap-hadapan dengan positivisme. Sosiologi profetik menolak klaim-klaim positivis seperti klaim bebas nilai dan klaim bahwa yang sah sebagai sumber pengetahuan adalah fakta-fakta yang terindera. Sosiologi profetik juga menolak kecenderungan ilmu sosial yang hanya menjelaskan atau memahami realitas lalu memaafkannya. Sosiologi profetik tidak hanya memahami tapi juga punya cita-cita transformatif (liberasi, humanisasi dan transendensi). Dalam pengertian ini sosiologi profetik lebih dekat dengan metodologi sosiologi kritik (teori kritik). Melalui liberasi dan humanisasi sosiologi profetik selaras dengan kepentingan emansipatoris sosiologi kritik. Bedanya sosiologi profetik juga mengusung transendensi sebagai salah satu nilai tujuannya dan menjadi dasar dari liberasi dan humanisasi.
Keempat, sosiologi profetik memiliki keberpihakan etis bahwa kesadaran (superstructure) menentukan basis material (structure).
Ciri dan hakikat sosiologi
Ciri-cirinya, sebagai berikut.
a.       Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.      Teoritis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan.
c.       Kumulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
d.      Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik dan buruk masalah tersebut, tetapi labih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu.
a.          Sosiologi adalah ilmu sosial.
b.      Sosiologi dapat digolongkan kedalam ilmu pengetahuan murni dan dapat pula menjadi ilmu terapan.
c.         Sosiologi merupakan pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya sosiologi ilmu yang dapat berkembang menurut perkembangan zaman.
d.      Sosiologi betujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya.
e.          Sosiologi merupakan pengatahuan umum.
Objek Sosiologi
Objek studi sosiologi adalah masyarakat yang dlihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. adapun unsur-unsur dalam masyarakat tersebut diantaranya adalah manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, dan kesadaran akan satu kesatuan.
Kegunaan Sosiologi
a.       Perencanaan sosial
Merupakan kegiatan untuk mempersiapkan siswa kreatif dan aktif demi  masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan.
b.      Penelitian
Dalam bidang penelitian siswa belajar jujur disiplin santun didalam kehidupan sehingga, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena dapat memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris dan pemahaman pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
c.       Pembangunan
Pada tahap perencanaan pembangunan sosiologi dapat berguna dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat.shg bisa melakukan kerja sama antar masyarakat
d.      Pemecahan masalah sosial
Di dalam mengatasi masalah sosial juga harus melakukan kerja sama dengan melihat aspek sosiologisnya dengan tidak mengabaikan aspek lain. Soisologi menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Jadi, diperlukan suatu kerja sama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi.
Metode-metode sosiologi
1.      Metode statistik
Metode ini banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kualitas serta memperkecil prasangka pribadi atau  sepihak.
2.      Metode eksperimen
dibentuk atas dasar kerja sama pada dua kelompok, kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Setelah itu dibandingkan antara dua kelompok tersebut.
3.      Metode studi kasus
Digunakan untuk membentuk kepedulian dan kejujuran dengan cara menguji kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya gerakan-gerakan buruh untuk menuntut kenaikan gaji.
4.      Metode survei lapangan
Digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langusng.
5.      Metode partisipasi
Digunakan untuk membentuk kerja sama ,peduli dengan  mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok.
6.      Metode fungsionalisme
Bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

7.      Metode studi pustaka
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku-buku literatur di perpustakaan.
8.        Konsep Realitas Sosial Di Masyarakat
Realitas sosial budaya dapat diartikan sebagai kenyataan-kenyataan sosial budaya dalam masyarakat. Sedang masyarakat adalah sebuah sistem, artinya masyarakat mempunyai unsur-unsur. Ingat menurut Selo sumardjan dan soelaeman Soemardi, masyarakat terdiri dari struktur sosial, Proses Sosial dan Perubahan sosial. Untuk mengkaji realitas sosial  budaya, maka akan kita klasifikasikan menjadi 3 aspek tersebut.
Ciri-ciri pokok masyarakat antara lain :
a.       Sekumpulan individu atau manusia yang hidup bersama
b.      Ada wilayah geografis
c.       Ada norma dan nilai
d.      Hidup bersama dalam jangka waktu yang relatif lama
e.       Adanya kesadaran individu sebagai bagian suatu sistem atau kelompok.
Masyarakat terdiri dari struktur, proses dan perubahan sosial. Kita melihat realitas dari aspek tersebut :
a.    Struktur Sosial adalah segmen-segmen/bagian-bagain/komponen-komponen dalm kehidupan sosial. Ciri dari struktur yang paling pokok adalah adanya suatu posisi yang tertinggi. Realitas sosial budaya yang masuk dalam aspek struktur sosial antara lain
·         Nilai, adalah kumpulan sikap/keyakinan terhadap suatu hal mengenai buruk, baik, benar, salah, patut atau tidak patut.
·         Norma, adalah bentuk kongret dari nilai sosial. Norma mempunyai kekuatan pengikat/sanksi. Di dalam masyarakat ada norma agama-norma adat-norma kesusilaan dan kesopanan-norma hukum.
·         Lembaga sosial (pranata Sosial), adalah suatu hubungan yang terorganisasi yang bterhimpun dari nilai dan norma serta berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia atau masyarakat. Ada 5 lembaga sosial dalam masyarakat, yaitu lembaga keluarga, lembaga keagamaan, lembaga pemerintahan, lembaga perekonomian, lembaga pendidikan.
·         Status dan Peran adalah suatu posisi suatu individu dalam masyarakat dan pola tindakan yang dilakukan yang dimiliki oleh status tertentu.
·         Penyimpangan sosial. Kata lain dari penyimpangan sosial adalah social deviation atau deviasi sosial. Bentuk perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
b.    Pengendalian Sosial, suatu usaha untuk mengalokasikan masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma.
Proses Sosial, pengatuh timbal balik antara berbagai bidang dalammasyarakat.
Realitas yang masuk dalam aspek ini adalah :
·         Interaksi Sosial, hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok. Interaksi merupakan unsur utama dalam proses sosial. Sehingga bisa saling menghargai sopan dan perhatian.
·         Sosialisasi, merupakan proses belajar individu di masyarakat. Serta proses penanaman nilai dan norma terhadap individu.
·         Kebudayaan, merupakan suatu hasil dari interaksi manusia. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil karya, rasa dan cipta dari manusia yang didapatkan dari keanggotaannya dalam masyarakat.
c.       Perubahan Sosial budaya adalah perubahan struktur dan budaya dalam masyarakat.
9.        Hubungan Antar Realitas Sosial Budaya
Masyarakat merupakan suatu sistem yang saling berhubungan. Artinya setiap unsur didalamnya saling terkait. Begitu pula dengan satu sama lain realitas sosial budaya. Contoh hubungan tersebut antara lain :
a.       Masyarakat dengan Interaksi sosial. Masyarakat tercipta karena adanya interaksi dan sebaliknya. Tidak ada masyarakat tanpa adanya interaksi
b.      Status dan Peran, status sosial seseorang dalam masyarakat menentukan peran dia sebagai anggota masyarakat. Contohnya Seorang guru atau pendidik, status ini mengharus kan dia untuk menjadi panutan para siswanya.
c.       Nilai, norma dan sosialisasi. Nilai dan norma merupakan suatu aturan yang harus diketahui oleh setiap individu dalam masyarakat. Karena itu lah perlu adanya sosialisasi dalam masyarakat. Yakni pengenalan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat terhadap setiap anggota dalam masyarakat.
Title: Pengantar Sosiologi; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar