Kamis, 21 Maret 2013

Problematika Ujian Nasional dan Ketimpangan Pendidikan di Indonesia

          Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap individu di dunia ini dan dapat menjadi faktor penentu masa depan individu tersebut. Kebutuhan terhadap pendidikan bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder manusia, akan tetapi beralih menjadi kebutuhan primer yang harus didapatkan untuk melanjutkan kehidupan.
            Di Indonesia sendiri, pendidikan telah diamanatkan dalam konstitusi dan diatur secara jelas didalam undang-undang. Akan tetapi problematika tentang pendidikan di indonesia tidak henti-hentinya mewarnai berbagai pemberitaan yang ada di indonesia termasuk yang marak diberitakan adalah soal kecurangan pada saat Ujian Nasional.

 
            Ujian nasional yang diadakan setiap tahunnya baik di tingkat SD, SLTP, maupun SLTA dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan. Akan teteapi Ujian Nasional tersebut selalu menjadi problematika tersendiri bagi dunia pendidikan di indonesia. Bagaimana tidak, banyak yang kita dengar mengenai kasus kecurangan pada saat ujian berlangsung yang melibatakan siswa, guru, maupun oknum pemerintah yang terkait. Hal ini menjadi bukti nyata kegagalan masyarakat indonesia dalam menyikapi dunia pendidikannya.
            Padahal pemirintah telah mengalokasikan APBN sebanyak 20% kepada dinas pendidikan untuk meningkatkan kulitas pendidikan anak bangsa, namun masih banyak terjadi ketimpangan kualitas pendidikan di berbagai daerah di wilayah indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dengan tingkat kualitas pendidikan yang ada di pulau jawa tidak akan sama dengan kualitas pendidikan di pulau papua.
            Hal ini harus menjadi sorotan yang penting pemerintah mengenai alur distribusi dana pendidikan ke daerah-daerah terpencil, karena dalam faktanya masih banyak sekolah-sekolah di daerah terpencil tersebut yang sarana dan prasarana penunjang pendidikanya seperti buku, ruang kelas, bangku, papan tulis ,dan lain-lain sudah mengalami kerusakan bahkan kurang sama sekali.

            Hal ini diperparah dengan kurangnya tenaga pengajar yang mempuni, bahkan enggan untuk mengajar di daerah tersebut. Kualitas serta kesejahteraan tenaga pengajar juga menjadi faktor yang menyebabkan ketimpangan kualitas pendidikan sangat jelas terlihat dalam potret dunia pendidikan saat ini.
            Seorang guru tidak akan bisa mengajarkan ilmunya secara keseluruhan dari apa yang didapatnya kepada muridnya. Oleh sebab itu perlu diadakannya penataran-penataran guru untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Mungkin hal itu bisa saja dilakukan dipulau jawa yang telah memiliki sarana dan prasarana yang menunjang bagi proses pendidikan, tetapi bagaimana dengan pulau papua, sulawesi dan sekitarnya?
            Disamping itu kesejahteraan para guru di indonesia bisa dibilang sangat minim bila dibanding dengan  negara-negara tetangga. Memang benar bahwa sekarang-sekarang ini berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya mensejahterakan guru seperti diantaranya melakukan sertifikasi-sertifikasi terhadap guru yang yang telah lama mengajar, dan mendapatkan penghargaan di dunia pendidikan. Akan tetapi dengan sistem pengelolaan yang indonesia jalani saat ini, niscaya masih akan terdapat guru yang tidak dapat merasakan program kesejahteraan tersebut. Seperti yang dialami para guru yang mengajar di daerah pelosok atau terpencil.
          Melihat beberapa fakta diatas masihkah pantas Ujian Nasional dijadikan acuan untuk untuk mengukur tingkat kualitas pendidikan di Indonesia ?
            Seharusnya pemerintah lebih fokus pada masalah ketimpangan pendidikan ini dibandingkan dengan penyelenggaraan Ujian Nasional yang telah menelan biaya yang cukup besar dan menimbulkan keresahan dikalangan pelajar se-indonesia. Dan apabila ujian tersebut perlu diadakan untuk mengukur kualitas pendidikan, seharusnya hal itu harus sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana yang sama di seluruh sekolah di indonesia.
            Selain faktor pelajar dan guru sendiri, peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh penting dalam poses pembelajaran si anak. Karena pada dasarnya hampir 50% lebih waktu anak tersebut dihabiskan di lingkngan keluarga dan teman sebaya. Pengawasan secara terkontrol yang dilakukan oleh orang tua terhadap pergaulan anaknya merupakan hal yang penting mengingat banyak kasus negatif yang menimpa kalangan pelajar jaman sekarang seperti seks bebas, pengunaan narkoba dan minuman beralkohol, tawuran dan lain sebagainya.
            Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda yang baik harus menjunjung tinggi serta mendukung perubahan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik sehingga tercapailah suatu tatanan pendidikan yang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.[]
Title: Problematika Ujian Nasional dan Ketimpangan Pendidikan di Indonesia; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar