VISI KABUPATEN
BANDUNG 2009-2014
"Terwujudnya
Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan
Berwawasan Lingkungan"
Visi tersebut memuat beberapa tujuan
pembangunan penting, diantaranya adalah pembangunan, karakter dan SDM, dan
ekonomi masyarakat pedesaan. Pembangunan
karakter dan SDM bisa direfleksikan dalam peningkatan kesadaran akan lingkungan
alam dan kebudayaan yang religius bagi masyarakatnya. Serta peningkatan tata
kelola pemerintahan yang baik agar melancarkan pembangunan pedesaan. sedangkan
peningkatan ekonomi bisa direfleksikan dengan peningkatan daya saing ekonomi
dan menciptakan kemandirian.
Namun pada realisasinya visi
tersebut nyatanya kurang mendapat respon yang baik dari masyarakat, hal ini
dikarenakan beberapa fakta yang mengejutkan terjadi di kabupaten bandung
seperti kasus korupsi yang menyangkut mobil dinas pemkab bandung. Hal ini
berbanding terbalik dengan visi pemkab yang didalamnya memuat tata kelola
pemerintah yang baik. Selain itu pemerintah dirasa kurang aktif dalam
mewujudkan kepedulian lingkungan dan pembangunan pedesaan. Hal ini bisa
dibuktikan dengan banyaknya aksi perusakan lahan perhutanan untuk di jadikan
resort dan tempat wisata lainnya di daerah ciwidey, serta masih banyak lagi
desa-desa tertinggal di wilayah ibun, majalaya dan sekitarnya.
Memang, untuk segi peningkatan
kultur religius pemerintah sudah menerapkan kebijakan yang cukup baik, akan
tetapi melihat beberapa realita diatas tampaknya masyarakat kabupaten bandung
mulai pesimis dalam mewujudkan visi kabupaten bandung 2009-2014 ini.
Pertanyaan:
1. Jelaskan konsep revitalisasi
komunikasi pembangunan untuk Kabupaten Bandung dalam kurun waktu 2012-2014 ?
Konsep yang akan saya kembangkan untuk
merivetalisasi komunikasi pembangunan terhadap visi kabupaten bandung yang masa
kerjanya tinggal 2 tahun lagi yaitu dengan diadakannya transparansi komunikasi
dari pemkab bandung kepada masyarakatnya. hal ini bertujuan untuk membangun dan
menumbuhkan kembali tingkat kepercayaan masyarakat akibat insiden korupsi
mengenai angkutan dinas di kabupaten bandung. Transparansi tersebut bisa mengenai
keuangan pemkab sendiri maupun alat kekayaan lainnya. Tentunya hal ini tidak
terlepas dari pemanfaatan fungsi media massa sebagai media penyampaian
komunikasi yang tepat dari pemerintah kepada masyarakat, baik lewat siaran
radio, maupun televisi lokal . Karena pada dasarnya efek dan pengaruh media
massa sangat cepat merambat kepada aspek-aspek kehidupan dan seluruh golongan masyarakat.
Menyinggung
soal peran media massa, konsep yang akan saya lakukan disamping transparansi
aset pemerintah juga mengadakan kembali proses kegiatan penerangan bagi
masyarakat pedesaan. Hal ini merupakan realisasi dari visi kabupaten bandung mengenai
“pemantapan pembangunan pedesaan”. Kegiatan penerangan/komunikasi penerangan
tersebut bisa mencakup berbagai sektor pembangunan yang ada di masyarakat
kabupaten bandung, seperti : pertanian, perkebunan, dan peternakan. Hal ini
dilakukan karena mayoritas penduduk kabupaten bandung seperti ciwidey,
pangalengan, cicalengka, baleendah dan rancaekek bekerja di sektor/bidang tersebut.
Media
massa adalah media komunikasi yang digunakan untuk penyampaian pesan komunikasi
penerangan kepada masyarakat pedesaan. Media massa memiliki daya tembus, daya
langsung, dan daya tarik. Ketiga daya tersebut merupakan keunggulan media massa
dalam meningkatkan kefektivitasan pesan yang disampaikannya. Pembangunan di
sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, adalah suatu upaya peningkatan
produksi ketahanan pangan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Hal
ini dikarenakan dalam usaha pembangunan, haruslah bertujuan untuk meningkatkan
derajat manusia, terutama masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan yang
ada dipedesaan agar mereka dapat hidup layak. Oleh karena itu, langkah yang
harus dilakukan dalam pembangunan adalah mengurangi tingkat kemiskinan. Dalam
pembangunan pertanian, perkebunan dan peternakan, maka yang harus dilakukan
adalah mengurangi tingkat kemiskinan pada masyarakat yang bekerja pada sektor
tersebut dengan cara meningkatkan hasil produksinya.
Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan penyebaran informasi untuk meningkatkan
produktivitas hasil pertanian, perkebunan dan peternakan dan juga penyebarannya
secara merata. Dalam hal ini media massa yang dapat dimanfaatkan adalah radio
dan televisi.
Radio,
dan TV merupakan media massa yang cukup efektif dalam menyampaikan informasi
dan penyebaran hasil pembangunan. Kemudahan dalam mengaksesnya, serta harganya
yang cukup murah menjadikan radio dan TV efektif dalam pembangunan pertanian
khususnya di daerah pedesaan.
2. Apa strategi komunikasi pembangunan
yang anda tawarkan untuk mengkomunikasikan visi kabupaten bandung sebagai
“wujud kepedulian terhadap lingkungan”
kepada masyarakat kabupaten bandung ?
Strategi komunikasi pembangunan sangat membuka peluang untuk
mendorong komunikasi intensif melalui dialog dengan kelompok-kelompok strategis
dalam rangka membangun kemitraan untuk mempengaruhi kebijakan publik sebelum
diputuskan. Berbagai kelompok yang perlu dilibatkan dalam kemitraan antara lain
Perguruan Tinggi, LSM, pers dan berbagai elemen pendukung pembangunan lainnya.
Agar komunikasi pembangunan berjalan dengan efektif, maka diperlukan suatu
pusat komunikasi yang menjadi rujukan dari pelaku-pelaku pembangunan maupun
pihak-pihak yang berkompeten dalam penyelenggaraan pembangunan untuk memperoleh
informasi dan koordinasi pembangunan secara terpadu, dalam hal ini bisa melalui
tokoh masyarakat maupun pemerintah kabupaten bandung sendiri.
Ada
beberapa strategi yang akan saya canangkan untuk merealisasikan wujud
kepedulian masyarakat kabupaten bandung yang multi kultural terhadap
lingkungan. diantaranya adalah :
a. Menggencarkan program penghijauan di
setiap kantor dinas, lembaga masyarakat, perusahaan maupun sekolah-sekolah di
kabupaten bandung melalui intruksi langsung pimpinan yang terkait seperti
kepala perusahaan kepada karyawannya atau kepala sekolah terhadap siswanya. Hal
ini perlu dilaksanakan karena mengingat hawa kabupaten bandung dan sekitarnya
sangat panas akibat efek perubahan iklim dan pemanasan global. Selain itu hal
ini juga mengurangi kesenjangan antar lembaga formal seperti dinas pemerintah
dan para pelajar dalam mengatasi masalah lingkungan yang ada di kabupaten
bandung, serta hal ini juga dapat menjadi proses pembelajaran yang berguna bagi
para pelajar saat ini yang notabene pengetahuan akan kelestarian lingkungan
yang masih kurang.
b. Mengadakan program penghijauan dan
rebosasi di wilayah yang mengalami langsung kerusakan lingkungan seperti di
ciwidey, pangalengan dan lembang. Kegiatan tersebut selain untuk mengatasi hawa
panas akibat pemanasan global tentu juga untuk mencegah bencana alam lainnya
seperti banjir dan longsoran tanah akibat penebangan lahan hijau secara tidak
bertanggung jawab karena dijadikan bangunan. Kegiatan ini direalisasikan dengan
cara melakukan komunikasi langsung terhadap LSM yang berbasis lingkungan,
pecinta alam dan masyarakat untuk mengadakan reboisasi terhadap daerah yang
memiliki tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi tersebut di kabupaten
bandung. selain itu hal ini juga memberikan keuntungan berupa peningkatan
cadangan pohon yang ada di kabupaten bandung.
c. Mencanangkan program jumsih atau
jumat bersih dari tingkat pemerintahan terkecil sampai terbesar di kabupaten
bandung seperti RT, RW, Desa, Kecamatan, sampai Kabupaten bandung sendiri
dibawah kontrol pihak yang terkait. kegiatan ini bisa dalakukan dengan membuat
PERDA khusus oleh pemkab mengenai kegiatan bebersih masal dan kerja bhakti
tersebut. Selain masyarakat bisa berpartisipasi secara langsung, kegiatan ini
bisa dirasakan oleh masyarakat yang multi kultural, multi etnis dan berbagai
usia serta menyangkut aspek religi karena sesuai dengan hadist yakni “kebersihan
merupakan sebagian dari iman”, dan nampaknya peran tokoh masyarakat sangat
penting bagi kelancaran jalannya program tersebut. Hal ini nampaknya bukan
menjadi perkara yang sulit mengingat mayoritas masyarakat kabupaten bandung
bekerja di sektor nonformal yang tidak terikat waktu seperti petani, pekebun, dan peternak.
Kegiatan ini bisa berupa pembersihan selokan, sungai, pekarangan, penyediaan
tempat sampah dll.
3. Bagaimana strategi yang saya lakukan
dalam merevitalisasi saluran komunikasi interpersonal dan media massa untuk
melancarkan program “pemantapan pembangunan pedesaan” kepada masyarakat kabupaten bandung ?
Ada
beberapa strategi yang akan saya gunakan dalam merevitalisasi saluran
komunikasi baik interpersonal maupun media massanya. diantaranya adalah :
a. Mengembangkan Strategi Komunikasi Kelompok
Komunikasi
kelompok merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian kalangan ahli
komunikasi, karena komunikasi pada level ini memiliki pola dan bentuk
tersendiri yang berbeda dengan komunikasi pada level individu maupun komunikasi
massa. Selain itu, untuk mengembangkan komunikasi kelompok pada satu masyarakat
tertentu juga dibutuhkan strategi tersendiri yang berbeda dengan komunikasi
kelompok di masyarakat lain. Hal ini terkait dengan ciri dan struktur kelompok
dalam masyarakat pedesaan di kabupaten bandung tersebut yang multikultural,
serta perannya dalam masyarakat secara keseluruhan. Dalam komunikasi kelompok,
peranan individual yang berada di dalamnya berbeda-beda, tergantung kepada
posisi dan wewenangnya dalam kelompok tersebut.
Dalam
pembangunan masyarakat pedesaan, peranan inovator akan sangat berpengaruh dalam
terjadinya difusi dan adopsi suatu inovasi teknologi pertanian, perkebunan dan
peternakan. Inovator dapat berupa personal tokoh masyarakat ataupun RT/RW
setempat .Tokoh masyarakat, RT ataupun RW merupakan pemimpin yang aspirasinya
disegani dalam ruang lingkup kehidupan merwarga dan bernegara di wilayah
pedesaan, dan memiliki otoritas dalam berbagai bidang sekaligus. Karena itulah,
peran tokoh masyarakat, RT/RW tersebut dapat dijadikan pintu masuk (akses)/
penghubung antara pemerintah kabupaten bandung dan masyarakatnya dalam
mewujudkan visi kabupaten bandung serta proses komunikasi transparansi terhadap
masyarakatnya terkait kasus yang menimpa pemkab bandung tersebut.
Komunikasi
yang bisa dilakukan dalam menerapkan strategi ini dalam masyarakat adalah
dengan melakukan musyawarah dan pertemuan-pertemuan rutin yang dilakukan
masyarakat desa pada umumnya seperti musyawarah desa, musyawarah kampung
ataupun kegiatan lainnya yang melibatkan partisipasi masyarakat. Sehingga pertemuan-pertemuan
tersebut dapat berlangsung dalam suasana yang partisipatif
b. Mengembangkan
Strategi Komunikasi Massa
Di dalam pembangunan
negara-negara berkembang yang sebagian besar masyarakatnya adalah masyarakat
pertanian, perkebunan dan peternakan seperti pada masyarakat pedesaan di
indonesia, diperlukan paradigma pembangunan baru yang memperhatikan beberapa
hal, diantaranya adalah pemerataan penyebaran informasi dan keuntungan sosial
ekonomi. Pemerintah kabupaten bandung selaku salah satu penyelenggara negara
memiliki tanggung jawab untuk membuka akses informasi dan inovasi teknologi
terhadap masyarakatnya,. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam membuka akses
informasi dalam rangka percepatan diseminasi tersebut adalah dengan
pemberdayaan komunikasi massa melalui media massa, seperti media televisi lokal
dan radio lokal.
Masyarakat
kabupaten bandung pada dasarnya
menyenangi bidang seni, hal ini ditandai dengan adanya seni tari jaipongan,
pencak silat, wayang golek dan berbagai seni tradisonal masyarakat jawabarat
lainnya. Media radio sebagai perangkat komunikasi massa pada dekade 1970-1980
telah terbukti dapat menjadi salah satu ujung tombak dalam mendukung
pembangunan masyarakat pedesaan di Indonesia. Dengan berfungsinya Kelompen
capir (kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa) yang berperan kuat dalam menyampaikan
informasi pertanian, perkebunan dan peternakan di pedesaan kabupaten bandung.
Hal
yang telah terbukti positif tersebut dapat diberdayakan kembali dengan
memanfaatkan media radio dalam menyampaikan informasi inovasi teknologi
pertanian, perkebunan, dan peternakan yang bersifat dua arah (two way
communication) dan interaktif. Pengemasan yang menarik dan tepat dengan
menggunakan stasiun radio lokal yang cakupan frekuensinya meliputi seluruh
kecamatan di kabupaten bandung.
Efektifitas
komunikasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahasa pengantar
lokal (bahasa sunda) dan musik-musik pengantar dari tembang sunda. Untuk informasi berkenaan dengan pembangunan pertanian, peternakan, perkebunan serta trasnparansi komunikasi dengan pengemasan materi komunikasi yang tepat, maka informasi dan inovasi dapat terbuka lebar dan dapat dengan mudah dan relatif murah diakses. Pada gilirannya hal ini akan dapat lebih memberdayakan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan di kabupaten bandung. Radio memiliki peluang untuk menjangkau pendengar secara lebih luas, dan dapat diakses secara lebih murah.
lokal (bahasa sunda) dan musik-musik pengantar dari tembang sunda. Untuk informasi berkenaan dengan pembangunan pertanian, peternakan, perkebunan serta trasnparansi komunikasi dengan pengemasan materi komunikasi yang tepat, maka informasi dan inovasi dapat terbuka lebar dan dapat dengan mudah dan relatif murah diakses. Pada gilirannya hal ini akan dapat lebih memberdayakan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan di kabupaten bandung. Radio memiliki peluang untuk menjangkau pendengar secara lebih luas, dan dapat diakses secara lebih murah.
Selain
media radio, media massa lain yang dapat digunakan adalah media televisi. Saat
ini media televisi bukan lagi merupakan barang mewah. Pada rumah tangga
masyarakat pedesaan di kabupaten bandung sebagian telah memiliki televisi. Televisi
lokal di kabupaten bandung saat ini telah banyak bermunculan seperti Bandung
TV, STV CTchanel dll. Selain stasiun televisi lokal yang ada, TVRI Bandung saat
ini memiliki jangkauan siaran yang terluas dibandingkan stasiun televisi lokal
yang terpancar ke seluruh jawa barat.
Pengembangan
komunikasi massa dengan perluasan jangkauan pemirsa televisi dengan
mengembangkan televisi-televisi lokal merupakan sesuatu yang sudah umum di
berbagai wilayah di Indonesia. Penggunaan bahasa lokal dengan nuansa sosial
budaya setempat terbukti lebih efektif karena lebih mudah dipahami oleh
pemirsa, karena disampaikan tidak hanya dengan bahasa setempat namun dikemas
dengan cara dan pola pikir masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar